cara merawat jucing persia

  perawatan kucing persia
 
Ada beberapa perlengkapan yang harus ada untuk menunjang kecantikan dan kesehatan kucing persia, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Kandang yang terjaga kebersihannya.
  • Sisir yang berguna untuk merapikan bulu kucing.
  • Tissue bayi untuk membuat bulu kucing berbau harum dan tidak akan menyebabkan alergi karena formula tisu bayi yang lembut.
  • Tissue mata untuk membersihkan mata kucing dan daerah sekitar hidung karena biasanya kucing persia sering mengeluarkan air mata.
  • Tempat makan dan minum yang bersih.
  • Tempat kotoran yang selalu bersih.
  • Aneka mainan agar kucing terlihat aktif dan tidak bosan.

Setelah mengetahui beberapa peralatan yang dibutuhkan oleh kucing persia, kini saatnya kita membahas tentang cara merawatkucing persia, yang diantaranya adalah:
  • Pastikan kandang dalam keadaan bersih, tempat makan dan minumnya harus rutin dibersihkan setiap hari.
  • Pasir sebagai tempat kucing membuang kotoran harus dicuci dengan cairan pembunuh kuman atau disinfektan dan keringkan hingga kering di bawah terik matahari. Kemudian isi wadah lagi dengan pasir yang bersih.
  • Usahakan 2 minggu sekali kucing persia di mandikan.
  • Usahakan dikeramas paling tidak sebulan sekali dengan shampo khusus untuk kucing agar bulu kucing terawat dengan baik.
  • Selalu sediakan makanan dan air minum dalam kandang. Makanan dan minuman harus mencukupi nutrisi yang dibutuhkan agar kondisi prima dan bulunya indah dan mengkilap.
  • Perhatikan makanan kucing persia. Jangan memberi makan kucing persia dengan makanan berupa ikan asin, karena ikan asin dapat merontokkan bulu-bulunya. Karena keindahan kucing persia terletak pada keindahan bulu-bulunya.
  • Rutin mengajak kucing bermain agar ia terlihat aktif dan lincah.
  • Biasakan berjemur di pagi hari untuk kesehatannya.
  • Sebulan sekali sebaiknya anda memeriksakan kesehatan kucing anda ke dokter hewan, dan konsultasikan sekiranya kucing membutuhkan vaksin.
  • Rapikan dan menyisir bulu kucing persia dengan sisir yang didesain khusus untuk kucing. 

Cara Merawat Kucing Persia Bulu Panjang

Dengan bulunya yang indah, kucing Persia memang sangat ideal untuk dijadikan hewan peliharaan dirumah kita. Selain itu, wajahnya juga imut-imut dan bulunya yang sangat lembut. Namun, jenis peliharaan ini memerlukan perawatan khusus untuk membuat bulunya tetap sehat dan indah. Akan tetapi teman-teman jangan khawatir. Perawatan khusus tidak berarti sulit atau mahal. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dijadikan sebagai panduan dasar untuk cara merawat kucing Persia :

Jenis kucing dengan bulu yang panjang ini setiap hari diharuskan untuk disisir dengan sisir khusus kucing yang biasanya selalu disediakan di PetShop. Cara menyisir seperti ini adalah perawatan dasar untuk bulu. Kemampuan kucing untuk merawat bulunya sangat terbatas. Oleh karena itu, kita bantu dengan sisir khusus kucing ini agar bulunya tetap rapih dan terawat. Biasanya sisir yang digunakan yaitu sisir dari bahan logam.
Jangan lupa juga untuk menyeka bulu kucing kita dengan menggunakan tisu basah yang diperuntukan untuk bayi. Kalo males pakai tisu, gunakan lap yg biasa dipakai untuk kendaraan atau kanebo asalkan kanebo tersebut harus baru.

Jika ada bulu yang gimbal pada kucing kita jangan pernah sesekali untuk mencabutnya. Cara mencabut bulu bisa menyebabkan luka pada kulit kucing. Coba saja kita gunting bulu yang gimbal tersebut menggunakan gunting.

Apabila kucing yang kita pelihara ini sering belekan, teman-teman tidak perlu kaget. Biasanya kucing jenis persia peaknose extrem yang sering seperti ini. Jadi kita harus rajin saja setiap pagi dan sore untuk membersihkan bagian matanya agar tidak menjadi kerak dibagian matanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ruminansia adalah kelompok mamalia yang memamah kembali makanan hasil kunyahannya (memamah biak). Kelompok hewan ini sangat bergantung pada bakteri pengurai selulosa di lambung untuk memecah selulosa.

Lambung ruminansia terdiri dari 4 bagian, yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab) dan abomasum (perut masam). Proses pencernaan makanan pada ruminansia adalah sebagai berikut.

Makanan dikunyah oleh gigi geraham di dalam mulut, kemudian diteruskan ke rumen melalui kerongkongan. Dalam rumen, makanan dihancurkan oleh bakteri aerob menjadi gumpalan makanan, kemudian disalurkan ke retikulum untuk dicerna secara kimiawi menjadi gumpalan yang lebih kecil.

Selanjutnya dikembalikan lagi ke mulut untuk dikunyah oleh gigi geraham. Makanan kemudian ditelan kembali dan masuk ke dalam omasum untuk digiling. Hasilnya disalurkan ke abomasum untuk dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh bakteri. Pada akhirnya diperoleh sari-sari makanan yang akan diserap oleh usus halus dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.

 Ditulis oleh dr.efayana

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Kelahiran mekanika kuantum
Ditulis oleh Yoshito Takeuchi pada 01-03-2008
a. Sifat gelombang partikel
Di paruh pertama abad 20, mulai diketahui bahwa gelombang elektromagnetik, yang sebelumnya dianggap gelombang murni, berperilaku seperti partikel (foton). Fisikawan Perancis Louis Victor De Broglie (1892-1987) mengasumsikan bahwa sebaliknya mungkin juga benar, yakni materi juga berperilaku seperti gelombang. Berawal dari persamaan Einstein, E = cp dengan p adalah momentum foton, c kecepatan cahaya dan E adalah energi, ia mendapatkan hubungan:
E = hν =ν = c/λ atau hc/ λ = E, maka h/ λ= p … (2.12)
De Broglie menganggap setiap partikel dengan momentum p = mv disertai dengan gelombang (gelombang materi) dengan panjang gelombang λ didefinisikan dalam persamaan (2.12) (1924). Tabel 2.2 memberikan beberapa contoh panjag gelombang materi yang dihitung dengan persamaan (2.12). Dengan meningkatnya ukuran partikel, panjang gelombangnya menjadi lebih pendek. Jadi untuk partikel makroskopik, particles, tidak dimungkinkan mengamati difraksi dan fenomena lain yang berkaitan dengan gelombang. Untuk partikel mikroskopik, seperti elektron, panjang gelombang materi dapat diamati. Faktanya, pola difraksi elektron diamati (1927) dan membuktikan teori De Broglie.
Tabel 2.2 Panjang-gelombang gelombang materi.
partikel
massa (g)
kecepatan (cm s-1)
Panjang gelombang (nm)
elektron (300K)
9,1×10-28
1,2×107
6,1
elektron at 1 V
9,1×10-28
5,9×107
0,12
elektron at 100 V
9,1×10-28
5,9×108
0,12
He atom 300K
6,6×10-24
1,4×105
0,071
Xe atom 300K
2,2×10-22
2,4×104
0,012
Latihan 2.7 Panjang-gelombang gelombang materi.
Peluru bermassa 2 g bergerak dengan kecepatan 3 x 102 m s-1. Hitung panjang gelombang materi yang berkaitan dengan peluru ini.
Jawab: Dengan menggunakan (2.12) dan 1 J = 1 m2 kg s-2, λ = h/ mv = 6,626 x 10-34 (J s)/ [2,0 x 10-3(kg) x 3 x102(m s-1)] = 1,10 x 10-30 (m2 kg s-1)/ (kg m s-1) = 1,10 x 10-30 m
Perhatikan bahwa panjang gelombang materi yang berkaitan dengan gelombang peluru jauh lebih pendek dari gelombang sinar-X atau γ dan dengan demikian tidak teramati.
b. Prinsip ketidakpastian
Dari yang telah dipelajari tentang gelombang materi, kita dapat mengamati bahwa kehati-hatian harus diberikan bila teori dunia makroskopik akan diterapkan di dunia mikroskopik. Fisikawan Jerman Werner Karl Heisenberg (1901-1976) menyatakan tidak mungkin menentukan secara akurat posisi dan momentum secara simultan partikel yang sangat kecil semacam elektron. Untuk mengamati partikel, seseorang harus meradiasi partikel dengan cahaya. Tumbukan antara partikel dengan foton akan mengubah posisi dan momentum partikel.
Heisenberg menjelaskan bahwa hasil kali antara ketidakpastian posisi http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/delta.gifx dan ketidakpastian momentum http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/delta.gifp akan bernilai sekitar konstanta Planck:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/delta.gifxhttp://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/delta.gifp = h (2.13)
Hubungan ini disebut dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg.
Latihan 2.8 Ketidakpastian posisi elektron.
Anggap anda ingin menentukan posisi elektron sampai nilai sekitar 5 x 10-12 m. Perkirakan ketidakpastian kecepatan pada kondisi ini.
Jawab: Ketidakpastian momentum diperkirakan dengan persamaan (2.13). http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/delta.gifp = h/http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/delta.gifx = 6,626 x 10-34 (J s)/5 x 10-12 (m) = 1,33 x 10-22 (J s m-1). Karena massa elektron 9,1065 x 10-31 kg, ketidakpastian kecepatannya http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/delta.gifv akan benilai: http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/delta.gifv = 1,33 x 10-22(J s m-1) / 9,10938 x 10-31 (kg) = 1,46 x 108 (m s-1).
Perkiraan ketidakpastian kecepatannya hampir setengah kecepatan cahaya (2,998 x108 m s-1) mengindikasikan bahwa jelas tidak mungkin menentukan dengan tepat posisi elektron. Jadi menggambarkan orbit melingkar untuk elektron jelas tidak mungkin.
c. Persamaan Schrödinger
Fisikawan Austria Erwin Schrödinger (1887-1961) mengusulkan ide bahwa persamaan De Broglie dapat diterapkan tidak hanya untuk gerakan bebas partikel, tetapi juga pada gerakan yang terikat seperti elektron dalam atom. Dengan memperuas ide ini, ia merumuskan sistem mekanika gelombang. Pada saat yang sama Heisenberg mengembangkan sistem mekanika matriks. Kemudian hari kedua sistem ini disatukan dalam mekanika kuantum.
Dalam mekanika kuantum, keadaan sistem dideskripsikan dengan fungsi gelombang. Schrödinger mendasarkan teorinya pada ide bahwa energi total sistem, E dapat diperkirakan dengan menyelesaikan persamaan. Karena persamaan ini memiliki kemiripan dengan persamaan yang mengungkapkan gelombang di fisika klasik, maka persamaan ini disebut dengan persamaan gelombang Schrödinger.
Persamaan gelombang partikel (misalnya elektron) yang bergerak dalam satu arah (misalnya arah x) diberikan oleh:
(-h2/8π2m)(d2Ψ/dx2) + VΨ = EΨ … (2.14)
m adalah massa elektron, V adalah energi potensial sistem sebagai fungsi koordinat, dan Ψ adalah fungsi gelombang.
POTENSIAL KOTAK SATU DIMENSI (SUB BAB INI DI LUAR KONTEKS KULIAH KITA)
Contoh paling sederhana persamaan Schrödinger adalah sistem satu elektron dalam potensial kotak satu dimensi. Misalkan enegi potensial V elektron yang terjebak dalam kotak (panjangnya a
adalah 0 dalam kotak (0 < x < a) dan ∞ di luar kotak. Persamaan Schrödinger di dalam kotak menjadi:
d2Ψ/dx2 = (-8π2mE/h2 … (2.15)
Ψ= 0 di x = 0 dan x = a … (2.16)
Persamaan berikut akan didapatkan sebagai penyelesaian persamaan-persamaan di atas:
Ψ(x) = (√2/a)sin(nπx/a) … (2.17)
Catat bahwa n muncul secara otomatis. Persamaan gelombang Ψ sendiri tidak memiliki makna fisik. Kuadrat nilai absolut Ψ, Ψ2, merupakan indikasi matematis kebolehjadian menemukan elektron dalam posisi tertentu, dan dengan demikian sangat penting sebab nilai ini berhubungan dengan kerapatan elektron. Bila kebolhejadian menemukan elektron pada posisi tertentu diintegrasikan di seluruh ruang aktif, hasilnya harus bernilai satu, atau secara matematis:
∫Ψ2dx = 1
Energinya (nilai eigennya) adalah
E = n2h2/8ma2; n = 1, 2, 3… (2.18)
Jelas bahwa nilai energi partikel diskontinyu.
ATOM MIRIP HIDROGEN
Dimungkinkan uintuk memperluas metoda yang digunakan dalam potensial kotak satu dimensi ini untuk menangani atom hidrogen dan atom mirip hidrogen secara umum. Untuk keperluan ini persamaan satu dimensi (2.14) harus diperluas menjadi persamaan tiga dimensi sebagai berikut:
(-h2/8π2m)Ψï¼»(∂2/∂x2) + (∂2/∂y2) +(∂2/∂z2)ï¼½+V(x, y, z)Ψ = EΨ … (2.19)
Bila didefinisikan 2 sebagai:
(∂2/∂x2) + (∂2/∂y2) +(∂2/∂z2) = 2 … (2.20)
Maka persamaan Schrödinger tiga dimensi akan menjadi:
(-h2/8π2m)2Ψ +VΨ = EΨ … (2.21)
atau 2Ψ +(8π 2m/h2)(E -V)Ψ = 0 … (2.22)
Energi potensial atom mirip hidrogen diberikan oleh persamaan berikut dengan Z adalah muatan listrik.
V = -Ze2/4πε0r … (2.23)
Bila anda substitusikan persamaan (2.23) ke persamaan (2.22), anda akan mendapatkan persamaan berikut.
2Ψ+(8π2m/h2)ï¼»E + (Ze2/4πε0r)ï¼½Ψ = 0 … (2.24)
Ringkasnya, penyelesaian persamaan ini untuk energi atom mirip hidrogen cocok dengan yang didapatkan dari teori Bohr.
BILANGAN KUANTUM
Karena elektron bergerak dalam tiga dimensi, tiga jenis bilangan kuantum (Bab 2.3(b)), bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik diperlukan untuk mengungkapkan fungsi gelombang. Dalam Tabel 2.3, notasi dan nilai-nilai yang diizinkan untuk masing-masing bilangan kuantum dirangkumkan. Bilangan kuantum ke-empat, bilangan kuantum magnetik spin berkaitan dengan momentum sudut elektron yang disebabkan oleh gerak spinnya yang terkuantisasi. Komponen aksial momentum sudut yang diizinkan hanya dua nilai, +1/2(h/2π) dan -1/2(h/2π). Bilangan kuantum magnetik spin berkaitan dengan nilai ini (ms = +1/2 atau -1/2). Hanya bilangan kuantum spin sajalah yang nilainya tidak bulat.
Tabel 2.3 Bilangan kuantum
Nama (bilangan kuantum)
simbol
Nilai yang diizinkan
Utama
n
1, 2, 3,…
Azimut
l
0, 1, 2, 3, …n – 1
Magnetik
m(ml)
0, ±1, ±2,…±l
Magnetik spin
ms
+1/2, -1/2
Simbol lain seperti yang diberikan di Tabel 2.4 justru yang umumnya digunakan. Energi atom hidroegn atau atom mirip hidrogen ditentukan hanya oleh bilangan kuantum utama dan persamaan yang mengungkapkan energinya identik dengan yang telah diturunkan dari teori Bohr.
Tabel 2.4 Simbol bilangan kuantum azimut
nilai
0
1
2
3
4
simbol
s
p
d
f
g
d. Orbital
Fungsi gelombang elektron disebut dengan orbital. Bila bilangan koantum utama n = 1, hanya ada satu nilai l, yakni 0. Dalam kasus ini hanya ada satu orbital, dan kumpulan bilangan kuantum untuk orbital ini adalah (n = 1, l = 0). Bila n = 2, ada dua nilai l, 0 dan 1, yang diizinkan. Dalam kasus ada empat orbital yang didefinisikan oelh kumpulan bilangan kuantum: (n = 2, l = 0), (n = 2, l = 1, m = -1), (n = 2, l = 1, m = 0), (n = 2, l = 1, m = +1).
Latihan 2.9 Jumlah orbital yang mungkin.
Berapa banyak orbital yang mungkin bila n = 3. Tunjukkan kumpulan bilangan kuantumnya sebagaimana yang telah dilakukan di atas.
Jawab: Penghitungan yang sama dimungkinkan untuk kumpulan ini (n = 3, l = 0) dan (n = 3, l = 1). Selain itu, ada lima orbital yang betkaitan dengan (n =3, l =2). Jadi, (n = 3, l = 0), (n = 3, l = 1, m = -1), (n =3, l = 1, m =0), (n =3, l = 1, m = +1) 、 (n =3, l =2, m = -2), (n =3, l = 2, m = -1), (n = 3, l = 2, m = 0), (n = 3, l = 2,m =+1), (n = 3, l = 2, m = +2). Semuanya ada 9 orbital.
Singkatan untuk mendeskripsikan orbita dengan menggunakan bilangan kuantum utama dan simbol yang ada dalam Tabel 2.4 digunakan secara luas. Misalnya orbital dengan kumpulan bilangan kuantum (n = 1, l = 0) ditandai dengan 1s, dan orbital dengan kumpulan bilangan kuantum (n = 2, l = 1) ditandai dengan 2p tidak peduli nilai m-nya.
Sukar untuk mengungkapkan Ψ secara visual karena besaran ini adalah rumus matematis. Namun, Ψ2 menyatakan kebolehjadian menemukan elektron dalam jarak tertentu dari inti. Bila kebolhejadian yang didapatkan diplotkan, anda akan mendapatkan Gambar 2.5. Gambar sferis ini disebut dengan awan elektron.
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/pengantarkimia-terjemah_img_11.jpg
Bila kita batasi kebolehjadian sehingga katakan kebolehjadian menemukan elektron di dalam batas katakan 95% tingkat kepercayaan, kita dapat kira-kira memvisualisasikan sebagai yang ditunjukkan dalam Gambar 2.6.
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/pengantarkimia-terjemah_img_12.jpg
KONFIGURASI ELEKTRON ATOM
Bila atom mengnadung lebih dari dua elektron, interaksi antar elektron harus dipertimbangkan, dan sukar untuk menyelesaikan persamaan gelombang dari sistem yang sangat rumit ini. Bila diasumsikan setiap elektron dalam atom poli-elektron akan bergerak dalam medan listrik simetrik yang kira-kira simetrik orbital untuk masing-masing elektron dapat didefinisikan dengan tiga bilangan kuantum n, l dan m serta bilangan kunatum spin ms, seperti dalam kasus atom mirip hidrogen.
Energi atom mirip hidrogen ditentukan hanya oleh bilangan kuantum utama n, tetapi untuk atom poli-elektron terutama ditentukan oleh n dan l. Bila atom memiliki bilangan kuantum n yang sama, semakin besar l, semakin tinggi energinya.
PRINSIP EKSKLUSI PAULI
Menurut prinsip eksklusi Pauli, hanya satu elektron dalam atom yang diizinkan menempati keadaan yang didefinisikan oleh kumpulan tertentu 4 bilangan kuantum, atau, paling banyak dua elektron dapat menempati satu orbital yang didefinisikan oelh tiga bilangan kuantum n, l dan m. Kedua elektron itu harus memiliki nilai ms yang berbeda, dengan kata lain spinnya antiparalel, dan pasangan elektron seperti ini disebut dengan pasangan elektron.
Kelompok elektron dengan nilai n yang sama disebut dengan kulit atau kulit elektron. Notasi yang digunakan untuk kulit elektron diberikan di Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Simbol kulit elektron.
n
1
2
3
4
5
6
7
simbol
K
L
M
N
O
P
Q
Tabel 2.6 merangkumkan jumlah maksimum elektron dalam tiap kulit, mulai kulit K sampai N. Bila atom dalam keadaan paling stabilnya, keadaan dasar, elektron-elektronnya akan menempati orbital dengan energi terendah, mengikuti prinsip Pauli.
Tabel 2.6 Jumlah maksimum elektron yang menempati tiap kulit.
n
kulit
l
simbol
Jumlah
maks elektron
total di kulit
1
K
0
1s
2
(2 = 2×12)
2
L
0
2s
2
(8 = 2×22)


1
2p
6

3
M
0
3s
2
(18 = 2×32)


1
3p
6



2
3d
10

4
N
0
4s
2
(32 = 2×42)


1
4p
6



2
4d
10



3
4f
14

Di Gambar 2.7, tingkat energi setiap orbital ditunjukkan. Dengan semakin tingginya energi orbital perbedaan energi antar orbital menjadi lebih kecil, dan kadang urutannya menjadi terbalik. Konfigurasi elektron setiap atom dalam keadaan dasar ditunjukkan dalam Tabel 5.4. Konfigurasi elektron kulit terluar dengan jelas berubah ketika nomor atomnya berubah. Inilah teori dasar hukum periodik, yang akan didiskusikan di Bab 5.
Harus ditambahkan di sini, dengan menggunakan simbol yang diberikan di Tabel 2.6, konfigurasi elektron atom dapat dungkapkan. Misalnya, atom hidrogen dalam keadaan dasar memiliki satu elektron diu kulit K dan konfigurasi elektronnya (1s1). Atom karbon memiliki 2 elektron di kulit K dan 4 elektron di kulit L. Konfigurasi elektronnya adalah (1s22s22p2).
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/pengantar/pengantarkimia-terjemah_img_13.jpg
Kata Pencarian Artikel ini:








BENTUK ORBITAL
Setiap subkulit disusun oleh satu atau lebih orbital dan setiap orbital mempunyai bentuk tertentu. Adapun bentuk oebital di tentukan oleh bilangan kuantum azimut.Perhatikan gambar bentuk-bentuk orbital berdasarkan harga l (bilangan kuantum azimut).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMdgEom0hxrOoYRuf-AGkvEC9-qtuJm-JtRVPcvfEWSz1tDULAEskinHMSexLdaGRFgw1fJOk9SKtI98F1yc2jlbgSaIkrGlPqPyVJxlfzYp53WtiwGOrQr5ri9BR6kmJdvUiTuFyhNYg/s320/Untitled-8.jpg


Orbital s yang berbentuk bola tidak menunjukan arah ruang tertentu karena kebolehjadian ditemukan elektron dengan bentuk ini berjarak sama jauhnya ke segala arah dari inti atom.
Inti atom terdapat pada pusat bola. Perhatikanlah gambar arah ruang orbital s berikut ini
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcW6y8Whv4eOw-2IKZ3wmIe1hiwwZ9EGJq6enu8yHDmtxDkUSTEy8PbyMVJVEYAOh50_2WCFdLcO0inZXy9Hv1uba4h8hcB40UYyD-eOQTq1X0aFSKa1bYYt0EpomFRqULc8f1LcH8nIE/s320/Untitled-7.jpg


Kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron dalam orbital s terdapat pada daerah sekitar bola, yaitu untuk orbital :
a. 1s : terdapat pada kulit bola
b. 2s : terdapat pada awan lapisan kedua
c. 3s : terdapat pada awan lapisan ketiga
Gambaran kebolehjadian ditemukan orbital pada masing-masing kulit :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqBMJ5bQD4al9fROiNBtbmhKmF8WV4g-61pjKWUoQywibDjUdK0X0WjWRqmoSSv4c38Q7CxQ0AyTGk-q5sRRNtvmoURiXAi8-hXCofbCcvSHt4mpp-4A9MsZDrRO7MWLMkv0GzzIZ2Cbg/s320/Untitled-6.jpg
Subkulit p terdiri dari tiga orbital p. Karena nilai bilangan kuantum magnetiknya ada tiga yaitu –1, 0, dan +1. Ketiga orbital ini mempunyai tingkat energi yang sama tetapi arah ruangnya masing-masing berbeda. Jika digabungkan, ketiga orbital ini saling tegak lurus satu sama lain. Bila digambarkan pada sistem koordinat kartesius yang memiliki sumbu X, Y, dan Z maka orbital p yang terletak pada sumbu X disebut orbital px, sedangkan yang terletak pada sumbu Y disebut orbital py. Begitu pula halnya dengan orbital p yang terletak pada sumbu Z disebut orbital pz, perhatikan gambar berikut ini!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnqKcgusf-JF7iUszRXxqxg8-xTyrHbvDtqkCh1h5KHz2nbaZfosVvr_qzE9kYc8BCO1tBkfWrEeCw89hAaJCGE0ioW7Okrv_en43rhNffUTfobmo2CrgXpi7W1i05_fLM-tCJkAwoFmM/s320/Untitled-5.jpg
Sehingga gambaran orbital p dengan bilangan kuantum azimut l =1 dinyatakan dalam gambar berikut ini!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9WH-_UAgEId-ct4mbIokjJWe_0YHvM6Dx3iwqWLVXY_fA2hkiz4mL1SuTuj_1XHWAlrhTvaS439s85pMX5uOKBs9WpVnBJs3v4UhTR810SeURVmBOchS2ub4fqRl-DuafBVEinXFGWTM/s320/Untitled-4.jpg

Untuk mengambarkan orbital atom p, ambillah 3 buah balon. Kemudian pilin (putar) pada bagian tengah balon. Lakukan hal ini pada semua balon. Siapkan tali pengikat yang akan digunakan untuk menggabungkan ketiga balon. Balon pertama diletakkan tegak lurus (vertikal), sedangkan balon kedua diletakkan mendatar (horisontal), dan balon ketiga diletakkan diantara balon pertama dan balon kedua. Bagian balon yang dipilin harus berada di tengah-tengah ikatan dari ketiga balon yang diikat menjadi satu. Pastikan bahwa ketiga balon ini terikat dengan kuat.
Subkulit d terdiri dari 5 orbital d karena nilai bil kuantum magnetiknya –2, -1, 0, +1, +2. Seperti halnya orbital p, orbital d juga memiliki tingkat energi yang sama tetapi arah ruangnya masing-masing berbeda. Bila digambarkan pada sistem koordinat kartesius maka ketiga orbital d menempati ruang antar sumbu pada koordinat kartesius tersebut. Masing-masing orbital dinyatakan sebagai dXY, dXZ dan dYZ, sedangkan dua orbital d lainnya terletak pada sumbu koordinat kartesius yang masing-masing orbital dinyatakan sebagai dX2-Y2 dan dZ2. Bentuk kelima orbital d dapat digambarkan sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggshJsyPGqd1_lQl8picYdLrG10Uo7ui_XEeshAHuPAB-_xGAZ10awHzVTCIYVPxbalkhZYcyq1yKitzSLmDCbWp3hDUufMWu3qGiD5XyxfgSXeAVnh3QghH39S5yE6QLER9pz7Lta5dY/s320/Untitled-3.jpg
Orbital dZ2 terletak pada sumbu Z
Orbital dX2-Y2 terletak pada sumbu X dan Y
Orbital dXY terletak antara sumbu X dan Y
Orbital dXZ terletak antara sumbu X dan Z
Orbital dYZ terletak antara sumbu Y dan Z

Untuk menggambarkan orbital d yaitu : pada orbital d mempunyai 4 orbital dengan bentuk seperti 2 balon terpilin yaitu dxy, dxz, dyz dan dx2-y2 dengan satu bentuk orbital yang berbeda yaitu orbital dz2.
Sedangkan orbital f memiliki 7 obital seperti yang digambarkan sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiq4Dl8Ts1zoh0p1Vji5SuDOvthhfIyB8ACUABY1m0y9AeCTIVhUYv-Jbrxrn3ZKTlocoZt2vcxcapEY72q-hPxq03sBqT4hIEQw2J8shOzU7ZmjW4cIgv5HHWAfk2jvFdNDNuwq094wg/s320/Untitled-2.jpg
Dalam pengambaran orbital atom akan semakin rumit, sebagai contoh penggambaran orbital atom pada atom-atom yang no atomnya kecil seperti atom Li, Be, B dan C adalah sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSQy1K07CJSjlhl3uv3ZMbWcJ6tP2rDu6MzUMYy7MaZ0x6UxxtVBhqttaMvFbqvM7TTgi-iAjJw6mzd3NCT-VVfMropLacO_CDDk2eqSKmAoyrqRPtMJWBo59EaPhzQlXI-LYDvCOUjvU/s400/Untitled-1.jpg






















Radiasi elektromagnetik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f5/Light_dispersion_conceptual_waves.gif/220px-Light_dispersion_conceptual_waves.gif
http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png
Radiasi elektromagnetik sinar putih dalam sebuah prisma (optik) yang terurai menjadi beberapa warna cahaya yang terpisah
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Penelitian teoritis tentang radiasi elektromagnetik disebut elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme.
Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz. Gelombang elektromagnetik termasuk gelombang transversal.
Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik. Ketika kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Kalau dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui sebagai foton, dan masing-masing mempunyai energi berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck E = Hf, di mana E adalah energi foton, h ialah konstanta Planck — 6.626 × 10 −34 J·s — dan f adalah frekuensi gelombang.
Einstein kemudian memperbarui rumus ini menjadi Ephoton = hf.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8a/Electromagnetic-Spectrum.png/220px-Electromagnetic-Spectrum.png
http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf2/skins/common/images/magnify-clip.png

[sunting] Gelombang elektromagnetik

Yang termasuk gelombang elektromagnetik
Gelombang
Panjang gelombang λ
1 mm-10.000 km
0,001-1 mm
400-720 nm
10-400nm
0,01-10 nm
0,0001-0,1 nm
Sinar kosmis tidak termasuk gelombang elektromagnetik; panjang gelombang lebih kecil dari 0,0001 nm.
Sinar dengan panjang gelombang besar, yaitu gelombang radio dan infra merah, mempunyai frekuensi dan tingkat energi yang lebih rendah. Sinar dengan panjang gelombang kecil, ultra violet, sinar x atau sinar rontgen, dan sinar gamma, mempunyai frekuensi dan tingkat energi yang lebih tinggi.(nafs)

[sunting] Lihat pula

*      Radiasi
*      Cahaya

[sunting] Pranala luar

Science.jpg
Artikel bertopik fisika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.












  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS